Kegagalan Rehabeam dalam Membedakan Nasihat Yang Baik dan Yang Buruk (2 Tawarikh 10:1-19)
Tafsiran Alkitab / Dibuat oleh Proyek Teologi Kerja
Contoh kegagalan dalam kepemimpinan Israel terjadi ketika raja Rehabeam merasa membutuhkan nasihat dalam suatu perkara yang sulit. Yerobeam dan seluruh orang Israel memintanya untuk meringankan beban kerja rodi yang ditetapkan ayahnya, raja Salomo (2 Tawarikh 8:8). Sebagai balasannya mereka berjanji, "Kami akan mengabdi padamu." (2 Tawarikh 10:5). Rehabeam awalnya bertindak bijak dengan meminta nasihat para tua-tua dari kerajaannya, yang menganjurkan agar ia meringankan beban itu sebagaimana yang diminta rakyat. "Jika engkau mau berlaku ramah terhadap rakyat itu, menyenangkan mereka dan menjawab mereka dengan kata-kata yang baik, maka mereka akan menjadi hamba-hambamu seumur hidupmu." (2 Tawarikh 10:7). Rehabeam tampaknya tidak menyukai jawaban ini. Jadi ia meminta pendapat teman-teman sebayanya. Mereka menasihatinya agar bertindak menunjukkan kekuasaannya dan menyombongkan diri, "Kelingkingku lebih besar dari pinggang ayahku! Sekarang, ayahku telah membebani kamu dengan kuk yang berat, tetapi aku akan memperberat kukmu. Ayahku telah menghajar kamu dengan cambuk, tetapi aku akan menghajar kamu dengan cambuk berduri besi." (2 Tawarikh 10:10-11). Rehabeam memilih mendengarkan nasihat teman-teman sebayanya yang masih muda karena nasihat itu tampaknya menyentuh egonya. Ia menjawab Yerobeam dan rakyatnya seperti yang disarankan teman-temannya, lalu menunjuk seorang kepala rodi baru (2 Tawarikh 10:18). Orang-orang Israel menanggapinya dengan membunuh kepala rodi itu dan memberontak terhadap Rehabeam, yang tidak pernah berhasil mengatasi pemberontakan itu (2 Tawarikh 10:19).
Keputusan-keputusan sulit juga menjadi bagian dari kepemimpinan masa kini, entah kita memimpin seluruh kerajaan atau sekadar memimpin diri sendiri. Ke mana Anda meminta nasihat, dan bagaimana Anda menggunakan nasihat dengan baik? Rehabeam memulai dengan meminta nasihat dari orang-orang yang ia tahu dewasa secara rohani. Usia sendiri tidak membuat Anda menjadi bijak, dan orang saleh juga tidak selalu lebih bijak dari orang yang tidak percaya. Namun, para tua-tua yang ia datangi itu telah menunjukkan kedewasaan rohani dan kebijaksanaan selama bertahun-tahun ketika mereka melayani raja Salomo. Salah satu buktinya adalah kemampuan mereka dalam menyikapi situasi dan fakta-fakta baru. Meskipun mereka diangkat oleh Salomo, mereka mendengarkan Yerobeam dengan pikiran terbuka, yang menyebabkan mereka memberi nasihat yang berkebalikan dengan kebijakan Salomo. Sebaliknya, teman-teman Rehabeam yang masih muda tampaknya hanya memiliki satu hal yang menarik perhatiannya — mereka adalah teman-temannya. Mudah sekali meminta nasihat dari orang-orang yang sudah berpikir seperti yang Anda pikirkan. Namun, apakah Anda memiliki akses kepada orang-orang yang dewasa rohani, yang dapat mendengarkan dengan pikiran terbuka, dan tidak takut mengatakan kepada Anda hal yang tidak ingin Anda dengar?
Saat kita dihadapkan pada keputusan yang sulit, mencari nasihat seperti yang dilakukan Rehabeam adalah langkah awal yang baik. Langkah selanjutnya adalah membedakan manakah nasihat yang menerapkan Alkitab pada situasi Anda dengan tepat, dan manakah nasihat yang hanya meneguhkan kecenderungan diri Anda sendiri. Untuk mengetahui perbedaannya, Anda perlu memilah nasihat dengan hati-hati, membandingkannya dengan firman Allah dan bertanya apakah hal itu akan mendatangkan kebaikan yang lebih besar. Dalam situasi Rehabeam, nasihat yang baik menuntutnya untuk menunjukkan kesabaran, kebaikan, kemurahan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Ini adalah lima dari sembilan “buah Roh” yang tertulis di Galatia 5:22. Ini bukan sekadar kebajikan yang dapat diperoleh dengan latihan dan kerja keras, tetapi merupakan karunia roh Allah (Galatia 5:25). Andai saja Rehabeam mau menerima roh Allah, nasihat yang baik ini akan mendatangkan damai sejahtera bagi seluruh bangsa (2 Tawarikh 10:7). Namun, nasihat yang buruk telah mencobai Rehabeam untuk menyerah pada kecemburuan, keangkuhan, kesombongan dan kekejamannya sendiri, dan memuaskan egonya sendiri. Keempat hal dari “hal-hal yang tak boleh dilakukan” ini dijelaskan dalam Roma 1:29-31. Bukan kebetulan jika nasihat yang baik seringkali menuntut Anda untuk bertumbuh secara rohani, sementara nasihat yang buruk menggoda Anda untuk menyerah pada pencobaan. Konselor terbaik seringkali adalah orang yang dapat membantu Anda memahami dan menerapkan firman Allah dan mendorong Anda mengambil keputusan untuk bertumbuh dalam roh Allah.