Bootstrap

Daud Menyiapkan Salomo Menggantikannya Sebagai Raja (1 Raja-raja 1; 1 Tawarikh 22)

Tafsiran Alkitab / Dibuat oleh Proyek Teologi Kerja
Boss 10270 620

Karena Daud sebagai raja sudah menumpahkan banyak darah, Allah memutuskan bukan Daud yang akan membangun rumah untuk Tuhan, tetapi Salomo, anaknya (1 Tawarikh 22:7-10). Jadi Daud menerima bahwa tugas terakhirnya adalah melatih Salomo untuk menjadi raja (1 Tawarikh 22:1-16) dan mengelilinginya dengan tim yang cakap (1 Tawarikh. 22:17-29). Daud menyediakan banyak sekali bahan-bahan untuk pembangunan bait suci di Yerusalem, dan berkata, "Salomo, anakku, masih muda dan kurang berpengalaman, padahal rumah yang akan didirikannya bagi TUHAN haruslah luar biasa besarnya." (1 Tawarikh 22:5). Ia secara terbuka menyerahkan otoritas kepada Salomo dan memastikan para pemimpin Israel mengakui Salomo sebagai raja baru dan siap membuatnya berhasil.

Daud sadar bahwa kepemimpinan adalah tanggung jawab yang berlaku lebih lama dari karier orang itu sendiri. Di dalam banyak kasus, pekerjaan Anda akan terus berlanjut setelah Anda beralih (entah karena promosi, pensiun, atau menerima pekerjaan lain). Anda punya kewajiban untuk menciptakan kondisi-kondisi yang diperlukan agar penerus Anda berhasil. Di dalam Daud menyiapkan Salomo, kita melihat ada tiga bagian dalam perencanaan suksesi. Pertama, Anda perlu menyediakan sumber daya yang diperlukan penerus Anda untuk menyelesaikan tugas-tugas yang belum Anda selesaikan. Jika Anda minimal cukup berhasil, Anda tentu sudah tahu bagaimana mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan dalam posisi Anda. Ini seringkali bergantung pada relasi-relasi yang tidak serta-merta diwarisi pengganti Anda. Sebagai contoh, kesuksesan mungkin tergantung pada bantuan orang-orang yang tidak bekerja di departemen Anda, tetapi bersedia membantu Anda dalam pekerjaan Anda. Anda perlu memastikan pengganti Anda tahu siapa saja orang-orang ini, dan Anda perlu mendapatkan komitmen mereka untuk terus membantu pengganti Anda setelah Anda tidak menjabat lagi. Daud mengatur agar “semua orang-orang yang terampil dalam segala jenis pekerjaan” yang sudah menjalin relasi dengannya bekerja untuk Salomo setelah ia pergi (1 Tawarikh 22:15).

Kedua, Anda perlu mengimpartasikan pengetahuan dan relasi-relasi Anda kepada orang yang menggantikan Anda. Dalam banyak situasi, ini dilakukan dengan mengajak pengganti Anda bekerja bersama Anda jauh sebelum Anda pergi. Daud mulai melibatkan Salomo dalam struktur kepemimpinan dan ritual-ritual kerajaan menjelang kematiannya, meskipun tampaknya ia bisa melakukan pekerjaan yang jauh lebih baik jika ia memulai lebih dini (1 Raja-raja 1:28-40). Dalam kasus-kasus lain, Anda mungkin tidak memiliki peran yang perlu diteruskan kepada pengganti Anda, dan Anda mungkin tidak memiliki tugas yang tumpang tindih dengannya. Dalam hal itu, Anda perlu menyampaikan informasi secara tertulis dan juga melalui orang-orang yang akan tetap berada dalam organisasi itu. Apa yang dapat Anda lakukan untuk menyiapkan perkerjaan dan pengganti Anda agar berhasil, bagi kemuliaan Allah, setelah Anda pergi?

Ketiga, Anda perlu memindahkan kekuasaan secara tegas kepada orang yang mengambil alih posisi itu. Entah Anda memilih sendiri pengganti Anda atau orang lain yang membuat keputusan itu tanpa masukan dari Anda, Anda punya pilihan untuk mengakui secara terbuka atau tidak peralihan itu dan menyerahkan dengan jelas otoritas yang sebelumnya Anda pegang. Perkataan dan tindakan Anda akan membawa berkat atau kutuk pada pengganti Anda. Satu contoh terkini adalah manipulasi yang menunjukkan Vladimir Putin terlibat dalam mempertahankan kekuasaan setelah pembatasan masa jabatan membuatnya tidak bisa memperoleh masa jabatan ketiga berturut-turut sebagai Presiden Rusia. Ia lalu mengatur agar sebagian kekuasaan Presiden dialihkan kepada Perdana Menteri, dan kemudian menggunakan pengaruhnya untuk membuat mantan bawahan Presiden terpilih menunjuk Putin sebagai Perdana Menteri segera setelah itu.[1] Setelah satu masa jabatan sebagai Perdana Menteri, Putin dengan mudah melenggang menjadi Presiden lagi, atas undangan petahana, yang menyingkir.[2]

Akibatnya, konsentrasi kekuasaan di tangan Putin terus berlanjut selama beberapa dasawarsa, masa jabatan panjang yang ingin dicegah, karena sangat mungkin merugikan Rusia dan tetangganya. Sebaliknya, Daud mengatur agar Salomo diurapi secara terbuka sebagai raja, menyerahkan simbol-simbol kerajaan kepadanya dan menyatakannya sebagai raja baru di depan publik meskipun Daud sendiri masih hidup (1 Raja-raja 1:32-35, 39-40).